makalah psikologi (about kepribadian)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kepribadian selalu menjadi salah satu topik bahasan yang penting
karena kepribadian adalah bagian dari jiwa yang membangun keberadaan
manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecah-pecah dalam
fungsi-fungsi. Memahami kepribadian berarti memahami aku, diri, self
atau memahami manusia seutuhnya.
Manusia memiliki macam atau jenis potensi yang sama ketika
dilahirkan, namun dengan tingkat kualitas yang berbeda-beda. Ketika
potensi itu aktual dalam kepribadian, segera tampak bahwa tidak ada
dua orang yang mempunyai kepribadian yang sama. Psikologi lahir
sebagai ilmu yang berusaha memahami manusia seutuhnya, yang hanya
dapat dilakukan melalui pemahaman tentang kepribadian.
Di dalam makalah ini akan membahas tentang pengertian, teori-teori
kepribadian, aspek-aspek dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kepribadian.
PEMBAHASAN
- Pengertian Kepribadian
Menurut asal katanya, kepribadian atau personality berasal
dari bahasa latin personare, yang berarti mengeluarkan suara
(to sound through).
Istilah personality terutama menunjukkan suatu
organisasi/susunan daripada sifat-sifat dan aspek-aspek tingkah laku
lainnya yang saling berhubungan di dalam suatu individu. Sifat-sifat
dan aspek-aspek ini bersifat psiko-fisik yang menyebabkan individu
berbuat dan bertindak seperti apa yang dia lakukan dan menunjukkan
adanya ciri-ciri khas yang membedakan individu itu dengan individu
yang lain. Termasuk di dalamnya: sikapnya, kepercayaannya,
nilai-nilai dan cita-citanya, pengetahuan dan keterampilannya,
macam-macam cara gerak tubuhnya (Purwanto, 2007:154).
Setiap manusia memiliki banyak perbedaan yang bersifat individual
dalam dirinya, misalnya warna kulit, cara berbicara, kemampuan fisik,
intelektualitas, kemampuan belajar, dan ciri kepribadiannya. Dari
segi warna kulit, manusia ada yang berwarna merah, putih, hitam, atau
campuran. Dari segi karakter dan moral manusia ada yang baik dan ada
yang buruk dan mudah bergaul, ada pula yang buruk dan sulit bergaul.
Perbedaan warna, karakter pada tingkat emosional manusia merupakan
perbedaan penciptaan yang berasal dari perbedaan struktur badan. Pada
tingkat kualitas intelektualitas atau kecerdasan, perbedaan antar
manusia terletak pada kemampuan nalar seperti memahami atau mengingat
dan juga kemampuan belajar. Para psikolog mendefinisikan pangkal
kecerdasan itu sebagai kemampuan belajar (Abu Bakar, 2004: 263).
Setiap manusia itu sebagai makhluk hidup adalah pendukung genotype
yang unik, artinya ia memiliki genus-genus atau jenis kelamin sebagai
warisan dari orang tuanya, jadi pola pribadi dari setiap individu itu
sifatnya selalu unik, khas, tidak ada duanya, mencakup struktur
biologis atau jasmaniyahnya dan struktur psikisnya atau kejiwaannya.
Karena itu, personalitas atau kepribadian itu ialah keseluruhan dari
individu yang terorganisir, dan terdiri atas disposisi-disposisi
psikis serta fisis, yang memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk
memperbedakan ciri-cirinya yang umum dengan pribadi lainnya.
Beberapa definisi mengenai kepribadian
Kepribadian adalah satu totalitas terorganisir dari
disposisi-disposisi psikis manusia yang individuil, yang memberi
kemungkinan untuk membedakan ciri-cirinya yang umum dengan pribadi
lainnya.
- Gordon W. Allport
Personality is the dynamic organization within the individual of
those psychophysical system, that determines his unique ajustment to
his environment.
“Kepribadian itu adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya
dari sistem psikofisis individu yang menentukan kemampuan penyesuaian
diri yang unik sifatnya terhadap lingkungannya.”
- May
Personality is sosial stimulus value.
“Kepribadian itu merupakan perangsang atau stimulus sosial bagi
orang lain. Cara orang lain mengadakan reaksi terhadap saya, itulah
merupakan kepribadian saya.”
- Morton Prince
Personality is the sum-total of all the biological innate
disposition, impulses, tendencies, appetites, instincts of
individual, and the acquired dispositions and tendencies acquired by
experience.
“Kepribadian adalah jumlah total dari semua disposisi pembawaan,
impuls-impuls, kecenderungan-kecenderungan, selera-selera,
nafsu-nafsu, insting-insting individual, disposisi-disposisi dan
tendensi-tendensi yang diperoleh melalui pengalaman.”
- H. C. Warpen
Personality is the entire mental organization of a human being at
any stage of his development, it embraces every phase of human
character, intellect, temperament, skill, morality, and every
attitude that has been built up in the course of one’s life.
“Kepribadian adalah segenap organisasi mental dan manusia pada
semua tingkat, dari perkembangannya, ini mencakup setiap fase
karakter manusiawinya, intelek, temperamen, keterampilan, moralitas
dan segenap sikap, yang telah terbentuk sepanjang hidupnya.”
- Prescott Lecky
Personality is a united scheme of experiences an organization of
value that are consistent with one another.
“Kepribadian adalah kesatuan skema dari pengalaman, merupakan
organisasi nilai yang sesuai cocok satu sama lainnya.”
- Linton
Personality is the organization aggregate of psychological
processes and states perfaining to the individual.
“Kepribadian merupakan kesimpulan dari proses-proses psikologis dan
keadaan/kondisi yang bersangkutan dengan individu.” (Kartono, 1980:
10-12).
- Teori-Teori Kepribadian
Teori kepribadian lahir karena didorong pula oleh kebutuhan-kebutuhan
dalam kehidupan praktis, ialah untuk mengenal manusia dalam hidupnya
sehari-hari. Sebab pada setiap manusia itu selalu ada dorongan azali
untuk mengenal lebih banyak sesama makhluk hidup, sebagai partner
dalam kehidupan ini. Pada manusia itu selalu ada hasrat ingin tahu
untuk mengenal manusia lainnya dengan segala sifat dan kehidupan
psikisnya. Jadi, teori kepribadian ini berusaha mencoba menangkap
manusia sebagai subyek sejati, dengan lebih memperhatikan basisnya
yang riil, yaitu basis antropologi selaku subyek dan selaku obyek.
Berusaha mengerti segala aspek kejiwaan dan aspek-aspek jasmaniyah
manusia dalam satu hubungan integritas. Karena kedua aspek jasmaniah
dan rohani ini cuma bisa dibeda-bedakan, namun pada hakekatnya tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.
Termasuk dalam teori kepribadian ialah typologi dan karakterologi.
- Typologi atau sistem-type ini berusaha mencari pola-pola tertentu yang bisa membedakan suatu golongan manusia dengan golongan lainnya, berdasarkan idea-idea umum dan berdasarkan perbedaan-perbedaan sifatnya yang fundamentil.
- Karakterologi ialah ilmu pengetahuan tentang karakter manusia; yang mencari garis-garis persamaan hukum-hukumnya yang kurang lebih bersifat sama, atau kemungkinan-kemungkinan perkembangan dari karakter atau watak manusia (Kartono, 1980: 4-5).
- Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Kepribadian
- Sifat-sifat kepribadian
Sifat-sifat yang merupakan kecenderungan-kecenderungan umum pada
seorang individu untuk menilai situasi-situasi dengan cara tertentu
dan bertindak sesuai dengan penilaian itu.
Sifat-sifat itu seperti penakut, pemarah, suka bergaul, peramah, suka
menyendiri, sombong, dan lain-lain.
- Intelegensi/kecerdasan
Termasuk didalamnya kewaspadaan, kemampuan belajar, kecepatan
berpikir, kesanggupan untuk mengambil keputusan yang tepat,
kepandaian menangkap dan mengolah kesan-kesan masalah, dan kemampuan
mengambil kesimpulan.
- Pernyataan diri dan cara menerima kesan-kesan
- Kesehatan
- Sikap terhadap orang lain
- Pengetahuan
- Keterampilan
- Nilai-nilai
- Penguasaan dan kuat lemahnya perasaan
- Peranan
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kepribadian antara
lain sebagai berikut:
- Faktor biologis
Yaitu faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani atau sering
disebut faktor fisiologis.
Sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap orang ada yang diperoleh
dari keturunan, dan ada pula yang merupakan pembawaan anak/orang itu
masing-masing. Keadaan fisik yang berlainan itu menyebabkan sikap dan
sifat-sifat yang berbeda-beda pula (Purwanto, 2007: 154)
Secara sepintas pengaruh keturunan (hereditas) tampak memiliki peran
penting dalam pembentukan struktur badan seperti tinggi, berat dan
kuat. Namun, kita juga tidak dapat mengabaikan pengaruh lingkungan
dalam pembentukan karakter nalar seperti kecerdasan, baik itu
persoalan makanan, kesehatan, olahraga, memiliki pengaruh besar pada
perbedaan individual. Begitu juga dengan proses pendidikan dan
pelatihan keterampilan (Abu Bakar, 2004: 263).
- Faktor sosial
Yang dimaksud dengan faktor sosial disini ialah masyarakat, yakni
manusia-manusia lain di sekitar individu yang mempengaruhi individu
yang bersangkutan. Yang termasuk juga tradisi-tradisi, adat istiadat,
peraturan-peraturan, bahasa dan sebagainya yang berlaku dalam
masyarakat itu.
- Faktor kebudayaan
Meliputi cara-cara hidup, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan, bahasa,
kepercayaan dari suatu daerah/masyarakat tertentu berbeda dengan
masyarakat yang lain.
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-masing
orang/anak tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat dimana
anak itu dibesarkan (Purwanto, 2007: 154).
PENUTUP
Kesimpulan :
Kepribadian merupakan satu totalitas terorganisir dari
disposisi-disposisi psikis manusia yang individuil, yang memberi
kemungkinan untuk membedakan ciri-cirinya yang umum dengan pribadi
lainnya.
Dalam kepribadian terdapat teori-teori kepribadian, antara lain:
- Typologi atau sistem type
- Karakterologi
Dan banyak faktor yang mempengaruhi kepribadian, antara lain:
- Faktor yang mempengaruhi perkembangan dalam kepribadian yaitu: faktor biologis, faktor sosial dan faktor kebudayaan.
Beberapa aspek yang mempengaruhi kepribadian yaitu:
- Sifat-sifat kepribadian
- Intelegensi/kecerdasan
- Pernyataan diri dan cara menerima kesan-kesan
- Kesehatan
- Sikap terhadap orang lain
- Pengetahuan
- Keterampilan
- Nilai-nilai
- Penguasaan dan kuat lemahnya perasaan
- Peranan
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar, Zaenudin. 2004. Psikologi dalam Perspektif Hadits.
Jakarta: Pustaka Al Husna Baru.
Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Kartono, Kartini. 1980. Teori Kepribadian. Bandung: ALUMNI.
Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.